DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MEKAH DAN MADINAH
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Masyarakat Sebelum Islam Datang
Sebelum agama islam masuk kedalam jazirah Arab,bangsa Arab terkenal dengan sebutan Jahiliyah yaitu zaman kebodohan dimana masyarakat Arab saat itu menyembah berhala-berhala,diantara banyak berhala yang disembah yang paling dipuja yaitu berhala Latta,Uzza,dan Manat.Selain itu masyarakat arab juga menganut agama-agama radisional Arab.Agama-agama itu antara lain kepercayaan atas kekuasaan banyak Tuhan dan alam magic (Politheisme-Animisme),agama Shabi’un Majus,dan Agama-agama yang diklaim sebagai ajaran asli Ibrahim(Yahudi dan Nasrani).
Sebelum agama islam masuk kedalam jazirah Arab,bangsa Arab terkenal dengan sebutan Jahiliyah yaitu zaman kebodohan dimana masyarakat Arab saat itu menyembah berhala-berhala,diantara banyak berhala yang disembah yang paling dipuja yaitu berhala Latta,Uzza,dan Manat.Selain itu masyarakat arab juga menganut agama-agama radisional Arab.Agama-agama itu antara lain kepercayaan atas kekuasaan banyak Tuhan dan alam magic (Politheisme-Animisme),agama Shabi’un Majus,dan Agama-agama yang diklaim sebagai ajaran asli Ibrahim(Yahudi dan Nasrani).
Jahiliyah
Ada
3 kelompok masyarakat jahiliyah yaitu : Pertama, masyarakat pagan yang nomaden.
Mereka adalah kelompok yang kaya dan mempunyai tradisi keberagaman yang amat
beragam. Tradisi mereka yang nomaden masih memberikan ruang untuk mencari
agam yang memberikan mereka solusi terhadap kebutuhan pokok sehari-hari.
Kedua, masyarakat pagan yang menetap, jika dibandingkan dengan masyarakat pagan yang nomaden, mereka yang menetap ini lebih religius. Dari segi keyakinan mereka dikenal sebagai penyembah berhala. Kelompok ketiga yaitu mereka yang meyakini adanya tuhan tetapi mereka tidak menafikan keberadaan kelompok lain.
Kedua, masyarakat pagan yang menetap, jika dibandingkan dengan masyarakat pagan yang nomaden, mereka yang menetap ini lebih religius. Dari segi keyakinan mereka dikenal sebagai penyembah berhala. Kelompok ketiga yaitu mereka yang meyakini adanya tuhan tetapi mereka tidak menafikan keberadaan kelompok lain.
Dakwah Nabi di Makkah
Rasulullah SAW dan tujuan pengutusannya
Nabi
Muhammad SAW adalah seorang rasul yang diutus oleh Allah untuk mengeluarkan
manusia dari kegelapan jahiliah menuju kehidupan madani yang terang benderang,
memberi kabar gembira bagi yang mengikuti ajarannya dan peringatan bagi yang
mengingkarinya.[1]
Materi dakwah Rasulullah SAW
Demi
menciptakan umat yang berakhlak, Rasulullah memulai aktivitasnya dengan
menyemaikan benih tauhid ke dalam hati-hati para sahabatnya. Pernyataan ini
didukung oleh ayat-ayat Makiyyah yang merupakan isi dari
materi dakwah yang Rasulullah sampaikan.
Adapun materi dakwah Rasulullah
periode Makkah, dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Tauhid;
b. Iman
kepada hari kiamat;
c. Pembersihan
jiwa;
d. Tawakal.
Ada dua tahap dakwah yang dilakukan Muhammad. Pertama, dakwah secara
diam-diam selama 3 tahun. Keluarga dan sahabat Nabi yang masuk Islam pada tahap
ini antara lain Khadijah, Abu Bakar as-Siddiq, dan Ali bin Abi Talib. Kedua,
dakwah secara terang-terangan, yang dilakukan Nabi setelah turun perintah Allah
(Q.15:94). Dakwah ini berlangsung hingga Nabi wafat. Banyak sahabat yang
memeluk Islam pada masa ini, antara lain Umar bin Khattab dan Usman bin Affan.
a. Dakwah secara rahasia
Dalam tahap ini Rasulullah mulai
menyerukan dakwahnya secara sembunyi-sembunyi kepada keluarganya yang terdekat,
khususnya yang telah matang dalam padangan dan pemikirannya. Tahap ini berjalan
selama kurang lebih tiga tahun.[4]
Beberapa diantara orang-orang
yang pertama kali menerima seruan Rasulullah adalah istrinya Khadijah, kemudian
Ali, Abu Bakar, Usman, Abdur Rahman, Zaid, Zubair dan Thalhah.[5]
b. Dakwah secara
terang-terangan
Pada tahapan ini Rasulullah mulai
berdakwah secara terang-terangan. Metode yang digunakan Rasulullah pada masa
ini diantaranya:[6]
1. Mengundang
Bani Hasyim datang kerumahnya dan memberikan penjelasan kepada mereka tentang
keRasulullahannya.
2. Mengundang
seluruh masyarakat Quraisy ke Bukit Shafa dan menjelaskan secara langsung
kepada mereka perihal kenabiannya.
3. Bersikap
tegas terhadap ajarannya dan mengecam keyakinan keliru yang tersebar di
masyarakat.
Dakwah Nabi di
Madinah
1. Hijrah sebagai metode dakwah
Pada
tahun ketiga, datang kepada Rasulullah tujuh puluh dua orang utusan dari
Madinah. Mereka mengadakan pertemuan[10] dengan Rasulullah dan membahas
tentang keadaan Rasulullah dan para sahabat, serta mengajak agar bisa hijrah ke
Madinah.
Para
sahabat pun segera berhijrah secara bergelombang, sedang Rasulullah masih
menanti perintah dari Allah SWT. Setelah perintah turun, Rasulullah pun
berhijrah bersama sahabat Abu Bakar.
Gerakan
hijrah menuangkan keberhasilan yang besar bagi kaum muslimin. Di Madinah mereka
mulai menerapkan sistem kehidupan baru berasaskan Islam, baik dalam bidang
politik, sosial dan lain sebagainya.[11]
Faktor yang menorong hijrahnya Nabi SAW
1. Ada tanda-tanda baik pada
perkembangan Islam di Yatsrib.
2. Rencana pembunuhan Nabi saw
oleh kaum Quraisy yang hasil kesepakatannya diputuskan oleh pemuka-pemuka
Quraisy di Darun Nadwah.
Hikmah Sejarah Dakwah
Rasulullah SAW. Periode Madinah
Hikmah sejarah dakwah Rasulullah
SAW antara lain :
1. Dengan persaudaraan yang
telah dilakukan oleh kaum Muhajirin dan kaum Anshardapat memberikan rasa aman
dan tentram.
2. Persatuan dan saling
menghormati antar agama
3. Menumbuh-kembangkan
tolong menolong antara yang kuat dan lemah, yang kaya dan miskin
4. Memahami bahwa umat Islam
harus berpegang menurut aturan Allah swt
5. memahami dan
menyadaribahwa kita wajib agar menjalin hubungan dengan Allah swt dan antara
manusia dengan manusia
6. Kita mendapatkan warisan
yang sangat menentukan keselamatan kita baik di dunia maupun di akhirat.
7. Menjadikan inspirasi dan
motivasi dalam menyiarkan agama Islam
8. Terciptanya hubungan yang
kondusif
Demikianlah sejarah DAKWAH
RASULULLAH SAW PERIODE MEKAH DAN MADINAH, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Komentar
Posting Komentar