Agama Islam Memandang Pacaran


   بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Assalamu 'alaikum Wr. Wb 

Pacaran adalah hal yang lazim dilakukan manusia sebelum pernikahan. Pada prinsipnya pacaran bisa di katakan suatu bentuk sosialisasi yang di perbolehkan selama proses pacaran tersebut tidak mengarah atau menjurus ke hal-hal yang dilarang oleh Syara’.

Apa itu syara’?

Hukum Syara’ adalah seperangkat peraturan yang berupa ketentuan Allah tentang tingkah laku manusia yang diakui dan diyakini berlaku yang bersifat mengikat untuk semua umat yang beragama Islam. Hukum Syara’ di sebut juga Hukum Islam.
Nah, pacaran yang dilarang tersebut adalah proses pacaran dimana pelakunya lebih dekat ke hal-hal negatif yang dapat menjerumuskan pada tindakan perzinahan.

Hal tersebut telah tercantum dalam surah Al-Isra’ ayat 32 yang berbunyi:
وَلاَ تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلاً
 “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (QS Al-Isra:32)

Pacaran menurut Islam juga sudah tertulis pada sebuah hadis yang berbunyi:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِي اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ وَلاَ تُسَافِرَنَّ امْرَأَةٌ إِلاَّ وَمَعَهَا مَحْرَمٌ ( رواه البخاري)

 “Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw berkhutbah, ia berkata: Jangan sekali-kali seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang perempuan kecuali beserta ada mahramnya, dan janganlah seorang perempuan melakukan musafir kecuali beserta ada mahramnya” (Muttafaq Alaihi)

            Dari kedua dalil tersebut, di tambah dengan pengertian pacaran menurut KBBI, maka bisa di simpulkan bahwa secara umum, pacaran dilarang di dalam Islam. Agama Islam ketika membuat sebuah larangan pastinya juga akan memberikan solusinya, termasuk dalam hal pacaran. Pada ajaran agama Islam, di kenal istilah “pacaran islami”. Pacaran islami yang dimaksud adalah pacaran yang dilakukan setelah menikah.

Lantas, sama kah pacaran dengan ta’aruf?

Menurut kbbi:
berpacaran/ber·pa·car·an/ v bercintaan; berkasih-kasihan:
ta·a·ruf Ar n perkenalan:


Secara bahasa ta’aruf bisa bermakna ‘berkenalan’ atau ‘saling mengenal’. Asalnya berasal dari kata ta’aarafa. Terdapat dalam surah Al Hujurat ayat 13 yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِي
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal (ta’arofu). Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. ” (QS. Al Hujurat: 13).

Secara umum, pacaran dan ta’aruf memiliki makna yang sama yaitu hubungan diantara dua lawan jenis sebelum menikah. Taaruf dapat menjadi langkah awal untuk mengenalkan dua keluarga yang akan menjodohkan salah satu anggota keluarga. Taaruf dapat pula dilakukan jika kedua belah pihak keluarga setuju dan tinggal menunggu keputusan anak untuk bersedia atau tidak untuk dilanjutkan ke pernikahan. Sebagai sarana yang objektif dalam melakukan pengenalan dan pendekatan, taaruf berbeda dengan pacaran. Taaruf secara syar'i diperintahkan oleh Nabi Muhammad bagi pasangan yang ingin menikah. Perbedaan antara pacaran dengan taaruf adalah dari segi tujuan dan manfaat. Menurut Islam, pacaran dianggap sebagai kesenangan yang tidak berlangsung lama, dan dianggap jalan menuju perbuatan zina dan maksiat.

Demikianlah artikel mengenai agama islam dalam memandang pacaran. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Wallahu A'lam

Wassalamu'alaikum Wr.Wb


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAJWID (Nun Mati/Tanwin)

PENGURUSAN JENAZAH

Surat An Nisa Ayat 59 Arab Latin Dan Terjemahannya Serta Asbabun Nuzul dan Kandungan Ayatnya